Tadi waktu nggak megang laptop, aku menemukan kalimat bagus dan rencananya mau aku jadikan bahasan di catatan kali ini. Sayangnya, sekarang aku lupa kalimat itu bunyinya gimana. Aku jadi makin setuju dengan pernyataan kalau ada ide itu segera dicatat dan dieksekusi. Kalau kamu biarkan, ide itu akan mencari inang barunya.
Ideku, tolong balik ya! Kamu belum pergi terlalu jauh, bukan?
Dibanding halaman ini hanya menjadi halaman dengan isi satu paragraf, maka aku mau ngobrolin hal random saja.
Sore tadi ketika sedang scroll tiktok, nggak sengaja lihat berita tentang Aldi Taher yang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD dan juga DPRD lewat dua partai. Manusia satu ini benar-benar ajaib. Tak puas dengan menciptakan lagu-lagu absurd tentang gosip-gosip terkini hingga cover lagunya Coldplay. Dia sekarang juga mau terjun ke dunia politik. Sampai di wawancara TV One lho! Pewawancara bingung, Aldi Taher pun bingung, sedang sebagai penonton hanya tertawa melihat lawakan ini. Peristiwa ini membuatku menulis status:
Seingatku, dulu image Aldi Taher tidak seperti ini. Potretnya seperti cowok-cowok cool pada umumnya. Seiring berjalannya waktu dia merubah citranya di publik. Nggak tahu seperti apa kehidupan dia di belakang panggung. Akan tetapi, aku pikir dia manusia yang cerdas. Ngga tahu dari sisi mananya. Barangkali terlihat random adalah salah satu cara untuk menyembunyikan kecerdasannya.
Aku kenapa? Tiba-tiba mbahas Aldi Taher. Soalnya beberapa kali melihat videonya, aku tertawa. Anggap saja ini adalah sebuah apresiasi atas tingkah ajaibnya.
Kalau dipikir-pikir, dunia juga butuh orang-orang seperti itu. Bayangkan kalau semua orang serius dan kaku, siapa yang bersedia untuk bertingkah "Ajaib" untuk menghibur orang lain? Setelah banyak berita-berita sedih dan menyesakkan hati, kebingungan Aldi Taher dalam wawancara jadi alternatif penghibur diri.
Sebetulnya kalau kita lihat dalam lingkup kecil, Aldi Taher-Aldi Taher lain juga ada di sekeliling kita. Di tengah orang-orang kalem, biasanya ada aja orang yang absurd, random, dan ajaib. Bertingkah di luar nurul (nalar), sehingga membuat kita tak habis fikri (pikir). Walaupun kadang lawakannya garing, tetapi tanpa hadirnya orang dengan tipe tersebut dunia jadi sepi.
Intinya sih, tetap respect!
Cukup di sini saja bahasan tentang Aldi Taher. Sampai penutup pun, aku belum ingat kalimat manis yang berhasil kucatat.
See you!
0 komentar