Catatan dari Masa Depan (Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2 Nilai Guru Penggerak)



Tentang Saya


Perkenalkan, saya Ikhlasih Amalia Hasyim, Guru Penggerak Angkatan 10 dari  SMP Negeri 3 Belik. tanggungjawab besar ini memacu saya untuk menjadi pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi. Kepercayaan ini bukanlah hal ringan, mengingat nilai-nilai guru penggerak harus yaitu mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif, dan berpihak pada murid harus senantiasa melekat pada keseharian saya. 

Melalui tulisan ini, saya akan menceritakan kegiatan yang telah dilakukan selama 3 tahun menjadi guru penggerak. Semoga apa yang tertulis di sini dapat menjadi manfaat bagi kita semua.

Pemalang, 21 April 2027

CERITA KE 1 - MANDIRI



Kemandirian merupakan hal penting yang perlu dimiliki oleh setiap insan, terutama dalam hal memimpin dirinya sendiri. Sebelum menjadi guru penggerak, ada beberapa tantangan yang saya miliki terkait manajemen waktu dan energi. Berikut ini kegiatan yang saya lakukan untuk meningkatkan nilai kemandirian.

1. Pemanfaatan Google Calendar untuk Mengelola Jadwal

Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Mandiri, Inovatif, dan Reflektif.

  • Dalam merencanakan kegiatan mingguan, penting untuk membagi waktu dengan seimbang antara pekerjaan, istirahat, dan hobi
  • Setiap hari bisa dijadwalkan untuk fokus pada tugas-tugas yang harus dilakukan (Do), waktu untuk membuat keputusan (Decide), delegasi tugas kepada orang lain (Delegate), dan waktu untuk menghapus kegiatan yang tidak produktif (Delete)
  • Menyusun jadwal bulanan juga perlu memperhitungkan waktu untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin seperti olahraga, rapat bulanan, atau berkumpul dengan keluarga
  • Dengan memasukkan setiap kegiatan ke dalam Google Calendar, akan memudahkan untuk melihat jadwal secara keseluruhan dan menghindari tumpang tindih antara kegiatan
  • Memberikan warna yang berbeda untuk tiap jenis kegiatan seperti Do, Decide, Delegate, Delete dapat membantu membedakan prioritas dan jenis kegiatan dengan lebih jelas.

2. Pengelolaan Energi dengan Berbagai Jenis Istirahat

Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Mandiri, Inovatif, dan Reflektif.

Memberikan kesempatan pada diri untuk beristirahat dengan rincian sebagai berikut:

  • Istirahat Fisik dengan tidur yang cukup setiap hari
  • Istirahat mental dengan cara menulis jurnal refleksi
  • Istirahat sosial dengan cara menonaktifkan sosial dan bercengkrama dengan orang-orang terkasih atau menyendiri sejenak.
  • Istirahat Rohani dengan rutin melakukan ibadah baik wajib maupun sunah
  • istirahat emosional dengan cara menuangkan perasaan lewat tulisan, bercerita dengan orang terpercaya, atau media lainnya.
  • Istirahat sensoris, menonaktifkan perangkat elektronik dan melakukan aktivitas yang bersentuhan dengan lingkungan seperti jalan-jalan, olahraga, dll.
  • Istirahat kreatif dengan cara menulis, menyanyi, ataupun melukis.

CERITA KE 2 - REFLEKTIF

1. Menulis Refleksi Diri
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Reflektif dan Berpihak pada Murid

Menulis jurnal refleksi secara berkala baik lewat tulisan tangan maupun di blog ini. Melalui penulisan jurnal, saya bisa melacak kebiasaan-kebiasaan saya serta tingkat ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan di awal.

2. Membiasakan Refleksi Sebelum, Saat, dan Sesudah Pembelajaran
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Reflektif dan Berpihak pada Murid

Selalu melakukan refleksi di awal, tengah, dan sesudah pembelajaran, sehingga saya mendapatkan data tentang perasaan murid saat mengikuti kegiatan pembelajaran,  tantangan yang dihadapi murid, serta langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan tantangan tersebut.

3. Membangun Kebiasaan Berefleksi pada Murid
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Reflektif, Inovatif, dan Berpihak pada Murid

Kebiasaan berefleksi melupakan hal yang baik, sehingga murid juga perlu diberi pengertian tentang pentingnya berefleksi dan dibimbing untuk berefleksi dengan cara-cara menyenangkan. Hal-hal yang telah dilakukan adalah berefleksi menggunakan post-it, quizziz, google form, menggambar, dll. 

CERITA KE 3 - KOLABORATIF


1. Membuat Buku Sumber Belajar dengan Siswa
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Mandiri, Kolaboratif, Inovatif, dan Berpihak pada Murid

Selama mengajar di SMP Negeri 3 Belik, banyak murid yang memiliki bakat dalam menggambar. Maka, muncullah ide untuk membuat buku sumber belajar berkolaborasi dengan murid. Dalam proses pembuatan buku ini, saya berperan sebagai penulis dan editor, sedangkan murid saya berperan sebagai ilustrator.

2. Terlibat Aktif dalam Komunitas Belajar Sekolah
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Kolaboratif, Inovatif, dan Berpihak pada Murid

SMP Negeri  3 Belik memiliki komunitas belajar yang telah terdaftar di Aplikasi Merdeka Mengajar. Dalam hal ini, saya memiliki peran sebagai salah satu pengelola komunitas belajar. Melalui komunitas ini, saya dapat berkolaborasi dengan rekan guru lain dalam membuat kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid. 

CERITA KE 4 - INOVATIF



Mengoptimalisasi Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Inovatif dan Berpihak pada Murid

Tahun 2024, saya mendapatkan kesempatan menjadi kreator Canva bidang Edukasi. Melalui kesempatan ini, saya mendapatkan banyak ilmu pengetahuan terkait Canva. Selain itu juga mendapatkan penghasilan tambahan dari template-template Edukasi yang saya buat di sini (klik tautan ini).

Pengalaman ini terus memotivasi saya untuk menyebarkanluaskan dan meningkatkan pemanfaaatan teknologi dalam pembelajaran. Hal itu karena teknologi memberikan banyak kemudahan dan manfaat, seperti yang saya rasakan. Penerapan ini akan membiasakan murid terhadap teknologi yang senantiasa berkembang. Adapun cara yang dilakukan melalui penggunaan quizziz, bamboozle, wordwall, video, engineering, dll. 

CERITA KE 5 - BERPIHAK PADA MURID

1. Mengoptimalisasi Pembelajaran Hollistic Science
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Inovatif dan Berpihak pada Murid

Pada November 2023 s.d Mei 2024, saya berkesempatan belajar tentang Holistic Science dan mengimplementasikan pada pembelajaran. Meskipun workshop telah berakhir, penerapan Holistic Science yang menjembatani IPA dengan bidang lain tetap saya masukkan ke dalam pembelajaran. Hal itu dikarenakan Holistic Science dapat memberikan wawasan yang lebih luas pada murid. 

2. Memfasilitasi Murid dengan Pembelajaran Berdiferensiasi
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Inovatif dan Berpihak pada Murid

Pembelajaran yang menyenangkan adalah sesuatu yang abstrak. Hal itu dikarenakan definisi menyenangkan setiap orang berbeda-beda, termasuk saya dan murid. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, murid mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran yang menarik sesuai dengan definisi masing-masing.

3.Memanfaatkan Hasil Refleksi Pembelajaran untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Nilai Guru Penggerak yang Muncul: Inovatif, Reflektif, dan Berpihak pada Murid

Dari refleksi pembelajaran yang telah dilakukan, ada banyak masukan yang didapat dari murid. Melalui masukan tersebut, perbaikan pembelajaran terus dilakukan sehingga murid mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan.

Demikian cerita yang dapat disampaikan tentang 3 tahun perjalanan sebagai guru penggerak. Semoga ke depannya semakin tangguh dan konsisten dalam menghadapi tantangan zaman.

Salam Guru Penggerak!



0 komentar