Kutipan dari Bapak John C. Maxwell ini pertama kali saya dengar dari Bapak Dosen yang kala itu mengajar mata kuliah genetika. Menurut beliau, seorang pemimpin yang baik harus tahu jalan, pernah mengalami, dan bisa membimbing orang lain untuk bisa melewati jalan itu. Pokoknya jadi pemimpin harus paham luar dan dalam supaya orang yang kita pimpin nggak kebingungan.
Namun, menjadi pemimpin bukanlah hal mudah. Terlebih lagi harus mengelola beragam orang dalam tim yang punya karakteristik dan keinginan berbeda pula. Sebagai pemimpin, tidak mungkin kita langsung menuruti semua kehendak anggota. Di saat itulah, penting bagi pemimpin untuk mengelola timnya dengan efektif, sehingga semua hal dapat berjalan dengan lancar. Meskipun berbeda, tetapi tetap mengarungi samudra dengan bahtera visi yang sama.
Terkait dengan hal tersebut, beberapa waktu yang lalu (13/7/2022) aku dan teman-teman Internship@DaffaSpeaks punya kesempatan buat bincang asyik sama mentor kece Kak Teuku Daffa tentang "5 Keys of People Management". Dalam kesempatan ini, kami nggak cuma dapat teori, tetapi juga pengalaman Kak Teuku Daffa dalam memimpin tim. Selain itu, sempat curcol juga haha.
Lalu, gimana sih tipsnya? Mari kita ulik bersama!
1. Determine Who is Who
Pernah nggak kalian dapat tugas yang bukan gue banget? Memang benar sih, kadang kita perlu melakukan sesuatu di luar zona nyaman kita, biar nambah skill dan wawasan. Akan tetapi, apabila sebagai pemimpin kita memaksakan sesuatu kepada anggota tanpa mengetahui kapasitasnya, tinggal tunggu aja kesemrawutannya.
Lalu, gimana supaya tidak seperti itu?
Langkah pertama adalah determine who is who, siapa bertindak sebagai apa. Misal kalau di sekolah, siapa yang menjadi Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Sarpras, Waka Humas, Wali Kelas, dan lainnya. Jangan sampai nih, kita ngasih tugas yang harusnya diselesaikan Waka Kurikulum kepada Waka Kesiswaan. Begitu pun sebaliknya. Kan ngga nyambung tuh.
Langkah kedua, dibanding kita mendikte orang untuk melakukan ini dan itu, lebih baik rinci setiap tugas yang ada. Kemudian, tawarkan bagian-bagian mana yang ingin mereka kerjakan. Harapannya dengan hal ini, tugas-tugas yang ada dapat dikerjakan dengan penuh tanggungjawab.
Misal, dalam suatu kepanitian dibutuhkan beberapa seksi. Ditanyain nih, siapa yang mau handle tugas A, B, dan C. Kalau seadainya kita menemukan orang yang mengambil tugas A, padahal kita tahu dia dibutuhkan banget di tugas B. Maka, sebagai pemimpin kita harus bisa meyakinkan orang tersebut untuk memilih tugas B tanpa merasa terpaksa.
Yaps, modal awal dari tips ini adalah kita harus kenal dengan anggota tim kita. Itu adalah koentji.
2. Show Respect
Pernah ditegur depan umum? atau pernah ngerasain udah ngelakuin ini itu tapi yang dilihat kesalahannya terus? Atau ngerasa apa yang kita lakukan selalu kurang di matanya? Apa salahku?! Huhu.
Wkwk sabar ya.
Nanti kalau jadi pemimpin jangan seperti itu ya. Show respect!
Sebagai pemimpin, kita perlu sadar bahwa anggota tim adalah manusia yang punya rasa, punya hati. Jangan samakan dengan pisau belati. Eh malah nyanyi.
Seandainya kita mau menegur orang, tegurlah saat berdua aja di belakang layar. Dan jangan lupa, kalau anggota tim melakukan hal baik, pujilah di depan umum. Menghargai orang nggak akan bikin kita rugi kok. Yang ada malah suasana tim jadi makin baik.
3. Sadar Diri
Sadar, bung sadar. Bahwa pemimpin bukanlah ia yang paling pintar dan tahu segalanya. Dengan segala kerendahan hati, kita harus mengakui bahwa banyak hal di semesta ini yang nggak kita ketahui. Seperti isi hati dan kabarnya hari ini, eh.
Yaps, pemimpin bukan yang paling ultraman, melainkan ia yang paling mau buat belajar, paling mau buat mengerti.
4. Hidup = 70% Kebersamaan, 30% Kerja
Jangan kerja dan kerja terus ya, Bestie! Bukan cuma deadline pekerjaan aja yang penting, tetapi kebersamaan juga. Menciptakan tim yang kompak butuh perjuangan dan doa. Jangan harap tim kita bakal kompak, kalau tiap hari, tiap detik ditekan terus buat kerja, kerja, dan kerja. Kerjaan beres, kagak! Stress, iya!
Penting banget sih, buat menciptakan momen yang fun tanpa mikirin deadline.
Percaya deh, seberat apapun pekerjaan kalau ngerjainnya fun dan timnya kompak, semua bakal beres. Tapi, kalau isinya sepaneng melulu, hmm pekerjaan ringan bakal terasa berat.
5. Ajak Semua Berbaur dan Menyelesaikan Masalah
Ini ada hubungannya dengan poin ketiga, sadar diri bahwa banyak hal yang kita nggak tahu. Maka, dalam menyelesaikan masalah kita perlu pendapat anggota tim. Nggak selamanya kita benar, lho. Sebagai manusia, kita juga punya titik buta. Ada sisi yang nggak bisa kita lihat tanpa orang lain.
Lemparkan masalah ke forum. Maka akan muncul penyelesaian tak terduga. Selain dapat memecahkan masalah bersama, hal ini juga membuat anggota tim merasa dihargai keberadaannya.
Misal gini, aku kasih contoh permasalahan di sekolah aja. Di sebuah sekolah banyak anak yang menyepelekan tata tertib sekolah, sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terganggu. Langkah apa yang harus diambil?
Yaps, dari permasalahan ini, pasti akan muncul banyak pendapat.
Semoga bermanfaat, kamu juga bisa menulis pengalamanmu di kolom komentar.