Dear Tomorrow karya Maudy Ayunda adalah salah satu buku favoritku. Dari ratusan halaman, bagian introduction membekas di ingatanku. Di paragraf pertama, Maudy menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang menyukai kutipan dan frasa yang jenaka.
I love being reminded by simple truths. I love how short statements can strike a chord in our minds and move us to do something. - Maudy Ayunda
Ketika membaca kalimat itu, rasanya aku ingin bertemu Maudy Ayunda cuma buat toss. Sepakat, Mbak! Hehe. Karena aku juga merasakan hal yang sama. Dibanding nasihat panjang lebar, tak jelas ujung pangkalnya, aku lebih suka dinasehati secara singkat dengan kalimat sederhana yang membuat aku berpikir. Hal itu melekat dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Sebagai contoh, dulu entah waktu SMA atau kuliah pernah ngobrol tentang mimpi ini dan itu kepada ibu. Kemudian, Ibu berkata, "Bermimpilah, berusaha, dan berdoa. Bayangkan hal itu sudah terjadi. Kemudian, lupakan." Kata-kata itu terbawa sampai dewasa. Belakangan aku sadar bahwa itu sebenarnya konsep law of attraction. Bener nggak sih?
Selain itu, dalam hal menghargai hobi orang lain, aku belajar dari kalimat yang dilontarkan temanku. Dia bilang, "Tidak ada orang kudet (kurang update), kita hanya berbeda ketertarikan saja." Dari kalimat itu, aku manggut-manggut. Benar juga ya, hanya karena orang lain tidak tahu hal yang menurut kita happening banget, bukan berarti dia kudet atau kurang wawasan. Cuma beda ketertarikan aja. Barangkali wawasan yang dia miliki juga belum tentu kita miliki. Respect!
Ada lagi nih, dalam sebuah rapat guru di sekolah, rekan kerja sekaligus sahabatku pernah mengatakan bahwa, "Mengetahui berbeda dengan memahami." Kalimat ini menegaskan tentang pentingnya mendengarkan orang lain dan berdiskusi. Jikalau sekadar tahu, semua bisa saja tahu, semua bisa saja membaca. Akan tetapi, untuk bisa memahami, kita harus banyak mendengarkan, membuka mata hati, dan juga pikiran.
Lalu, pernah juga seorang teman membacakan sebuah kutipan, "Nobody's perfect. There's room for improvement." Kutipan ini bikin kita bisa lebih sayang lagi sama diri biar nggak terlalu berambisi menjadi sempurna. Nggak ada manusia yang sempurna. Yang ada hanya manusia yang selalu tumbuh dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Masih tentang sayang sama diri, aku menemukan kutipan di google yang bunyinya, "Small progress is still progress." Kutipan ini cukup menenangkan buatku. Itu menyadarkanku untuk menghargai usaha-usaha kecil yang telah dilakukan. Hal kecil yang kita usahakan juga termasuk berprogres.
Ya begitulah, secuil kalimat singkat yang melekat dalam ingatan. Satu kalimat singkat yang bermakna dalam lebih membekas. Dari jutaan kalimat yang pernah mengisi keheningan di antara kita.
See you!
0 komentar