Apa yang Penting Bagimu?


"Kamu lagi ngapain sih? Jam segini kok belum tidur?" 

Kuawali catatan ini dengan bertanya pada diri sendiri, apa yang kamu pikirkan di dini hari pukul 01.03 WIB. Harusnya di waktu ini kamu sedang terbaring di balik selimut sembari bermimpi indah. Akan tetapi, kenyataannya kamu malah duduk di depan laptop sambil mengetik tulisan random ini. 

Beberapa hari yang lalu, aku mendapatkan kabar bahwa kamu telah membuka lembaran baru. Aku melihat fotonya sedang tersenyum bersanding dengan kekasih hatimu. Aku tidak pernah menyangka bisa  tersenyum selega ini dan dapat mendoakan kebahagianmu. Aku sangat bersyukur bisa memiliki perasaan ini. Ya, bagaimanapun itu sudah berlalu bertahun-tahun lamanya. 

Aku pikir, setidaknya aku sudah sedikit lebih dewasa dibanding kala itu. Kamu lihat, sekarang aku bukan lagi gadis yang bertindak impulsif dan suka merengek. Sekarang aku lebih berani dan percaya diri. Aku melakukan banyak hal yang kusukai dalam tahun-tahun setelah kamu pergi. Aku menyanyikan lagu yang kusukai, aku menulis antologi puisi, aku beranikan diri membuat konten video, aku juga mencoba ikut lomba menulis. Ya, sambil menulis ini aku jadi sadar. It's okay, aku sudah melakukan  hal yang baik. Aku tidak perlu lagi melakukan semua itu hanya sekadar untuk pelarian. 

"Kamu tidak perlu membuktikan hal apapun ke siapapun."

Cerita kita memang bukan cerita yang baik. Tidak semanis drama korea, pun tidak setragis sinetron azab. Akan tetapi, kalau boleh jujur, aku memang sempat menandai scene-scene manis dalam cerita kita untuk aku simpan.  Setidaknya itu bisa menjadi penghibur manis di tengah prahara kehidupan. Haha. Pernah ada cerita selucu itu dalam hidupku. Walau akhirnya aku sadar, itu hanya semata pelarian dari realita kehidupan. But, it's over now! Goodbye!

Pembukaan tulisan ini agak brutal ya. Ya udah, ngga apa-apa. Sudah ada 3 paragraf yang aku tulis, tapi sebetulnya bukan itu yang mau aku bicarakan. Coba cek judulnya.

"Apa yang penting bagimu?"

APA? APA? APA?

Hidup kadang membenturkan kita ke berbagai sisi. Walau begitu aku bersyukur dengan segala sesuatu yang terjadi dalam setiap fase. 

Belakangan aku makin merenung. Sebenarnya apa yang penting bagiku?  Dari cerita di pembukaan, ternyata apa yang dulu penting bagiku sekarang lenyap dan tak bermakna lagi. Lalu, apa yang penting bagiku? Apakah keluarga, sahabat, pasangan, atau karir?

Sebagian orang barangkali akan menjawab keluarga adalah hal yang penting bagi mereka.Ya, keluarga adalah hal penting. Namun, aku kembali merenung. Jika itu hal penting, apakah aku sudah melakukan hal bermakna untuk keluarga. Jika diingat lagi, selama 26 tahun aku hidup, barangkali hanya secuil persen tindakan yang didedikasikan untuk keluarga. Sisanya, semua berputar tentang aku, aku, dan aku. 

Aku belajar ketika sekolah dan kuliah, agar aku bisa lulus tepat waktu. Aku belajar lagi untuk mengikuti berbagai tes, agar aku bisa mendapat pekerjaan impian dan hidup dengan nyaman. Aku melakukan ini dan itu untuk kebahagiaanku. Kalau diteruskan lagi, ini semua tentang aku. 

Setelah dilihat lagi, bukan keluarga, sahabat, pasangan, atau karir yang penting. Namun,  yang penting bagiku adalah aku dan waktu yang kumiliki sekarang.

Ini alasannya:

Aku penting karena untuk menjalani kehidupan ini, sosok aku tidak boleh diabaikan. Jika kita saja mengabaikan diri, bagaimana bisa berbagi dengan yang lain? Bukan egois, tapi dari apa yang aku rasakan, ketika kita tidak bisa mengurus diri sendiri dengan baik. Maka, kita nggak akan punya kekuatan untuk mengurus orang lain. Yang ada, justru merepotkan orang lain. Yap, sosok aku memegang peran kunci dalam menjaga tatanan kehidupan yang sedang kujalani. 

Waktu yang kumiliki sekarang karena di waktu inilah aku bisa melihat sosok-sosok yang benar-benar berarti dalam hidup, entah itu keluarga, sahabat, pasangan, ataupun karir. Apa yang penting di masa lalu, belum tentu penting di masa sekarang. Kalau masa depan, kita juga nggak tahu apa yang akan terjadi di sana. So, masa sekarang memegang tahta tertinggi. Bukan tanpa alasan, masa sekarang penting karena dekat dengan jangkauan. Jika seandainya ada hal yang bisa dilakukan sekarang, maka lakukan sekarang. Tidak perlu menunggu nanti, karena nanti belum tentu ada. 

Mau nyenengin bapak/ibu nggak perlu nunggu nanti pas banyak duit, lakuin aja sekarang lewat hal-hal kecil yang bisa dilakukan.

Mau bikin konten, ngga perlu nunggu ntar pas udah perfect. Kalau bisa sekarang, mulai aja. 

Mau nulis di blog. Kalau memang bisa mulai dari sekarang, yang lakuin aja. Walaupun akhirnya tulisannya random kayak tulisan ini.

Mau punya sahabat sefrekuensi yang awet, ya dijaga dari sekarang. Jangan cuma maunya dimengerti doang. 

Mau punya karir bagus, ya lakuin pekerjaan kamu sekarang dengan baik. Barangkali, kesungguhan kamu sekarang yang akan membawa peningkatan dalam karir ataupun usaha yang lain. 

Mau punya pasangan, nah ini yang masih bingung. Hahaha. Sementara lagi berusaha melakukan hal-hal baik yang nantinya ingin aku lihat di pasanganku. Walaupun aku tahu, insyaAllah Allah  memberikan aku pasangan terbaik buat aku. Aamiin ya Allah.

Jadi, dari cerita random dini hari ini aku cuma mau bilang, hal yang penting bagiku adalah menikmati masa sekarang. Menjaga hal-hal yang penting bagiku saat ini karena tidak ada yang abadi di dunia ini. 

Sekarang, aku harus tidur. Walaupun di luar ekspektasi. Bukannya ngantuk habis nulis, mataku justru makin seger. Gimana ini? haha.  




0 komentar