Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah akrab dengan istilah suhu. Misalkan, ketika masa pandemi yang lalu, suhu tubuh kita diukur menggunakan thermogun. Setelah diukur, ternyata suhu badan kamu 36 derajat celcius! Hmm maksudnya gimana tuh? Yuk biar makin jelas, kita simak baik-baik artikel ini sampai selesai.
Sebenarnya apa itu suhu?
"Suhu adalah ukuran panas atau dingin suatu benda."
Lah, kalau buat tahu panas atau dingin mah, tidak pakai istilah suhu pun bisa. Iya sih, kita bisa tahu suatu benda panas atau dingin menggunakan kulit kita. Akan tetapi, ya sebatas panas dingin saja. Tidak jelas seberapa panas atau seberapa dingin benda itu. Dan perlu diketahui, tingkat kepekaan kulit seseorang berbeda-beda. Hal itu akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula tentang panas atau dingin di tiap orang.
Oleh karena itu, keberadaan suhu penting banget dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu mempermudah kita dalam memberikan informasi spesifik dan dapat dimengerti oleh semua orang tentang tingkat panas atau dingin suatu zat.
KONSEP SUHU
Seperti disampaikan di awal, suhu adalah ukuran panas atau dingin suatu benda. Hal itu berarti makin tinggi suhu suatu benda, maka makin panas juga benda tersebut.
Sebagai contoh:
Benda A bersuhu 36 derajat celcius
Benda B bersuhu 50 derajat Celcius
Manakah yang lebih panas? Benda A atau Benda B?
Jawabannya adalah Benda B. Hal itu karena benda B bersuhu lebih tinggi dibanding benda A.
Kok bisa gini? Dikutip dari ruangguru.com, suhu berkaitan dengan energi kinetik. Energi kinetik yang dimiliki suatu benda ketika bergerak. Suhu yang tinggi, artinya, molekul yang menyusun benda tersebut mempunyai rata-rata energi kinetik yang tinggi.
Eh gimana tuh? Bukannya ketika benda dipanaskan, biasanya tidak bergerak kemana-mana tuh?
Ok. Kita ingat lagi materi di bab sebelumnya, bahwa setiap zat memiliki molekul penyusun.
Ketika zat dipanaskan, maka molekul akan bergerak lebih cepat. Hal inilah yang menimbulkan energi kinetik tersebut. Lah, terus gimana dong sama zat padat yang molekulnya rapat dan tidak bisa bergerak bebas.
Nah ini yang perlu kita garisbawahi. Meski tidak dapat bergerak bebas dan kelihatannya diam-diam saja. Tahu tidak, sebetulnya molekul zat padat dapat berputar, bergeser, ataupun bergetar.
Secara singkat, bisa kita sederhanakan: makin tinggi energi kinetik, makin tinggi suhunya, dan kulit kita mendeteksi benda tersebut makin panas.
ALAT UKUR SUHU
Bagaimana cara mengukur suhu? Tidak perlu khawatir atau pun coba menebak-nebak suhu. Hal itu karena sudah ada alat pengukur suhu yang disebut thermometer.
SKALA SUHU DAN KONVERSI SUHU
Di Indonesia, skala suhu yang sering digunakan adalah skala Celcius. Tapi, tahukah kamu bahwa ada 4 skala suhu yang digunakan di berbagai negara, yaitu celcius, reamur, farhenheit, dan kelvin.
- Celcius: banyak digunakan di Eropa dan bekas daerah jajahannya (Asia dan Afrika).
- Fahrenheit: digunakan di Amerika, Liberia, dan Burma.
- Reamur: Sudah jarang digunakan. Paling sering digunakan dalam proses pengolahan keju dan susu.
- Kelvin: standar internasional untuk kegiatan laboratorium
Tabel 1. Perbandingan Skala Celcius, Reamur, Farhenheit, dan Kelvin |
Nah, dari perbedaan titik tetap atas dan titik tetap bawah didapatkan perbandingan sebagai berikut.
Dengan adanya perbandingan di atas, kita dapat dengan mudah mengkonversikan suhu. Misal dari suhu celcius ke reamur, farhenheit, kelvin atau pun sebaliknya.
Supaya makin jelas, yuk simak contoh berikut!
A. Celcius dan Reamur
B. Celcius dan Kelvin
Karena perbandingan skala Kelvin dan Skala Celcius sama yaitu 5:5 (warna merah), maka kamu bisa mengkonversikan dengan cara berikut secara langsung, seperti berikut.
3. 40 0C = ... K
K = 40 + 273 = 313 K
4. 300 K = ...0C
0C = 300 - 273 = 27 0C
C. Celcius dan Farhenheit
D. Reamur dan Farhenheit
N Beginilah pembahasan tentang materi Suhu dan Konversi Suhu. Jika kamu membutuhkan file pdf bisa klik tautan di bawah ini ya!
RANGKUMAN MATERI SUHU DAN KONVERSI SUHU VERSI PDF
0 komentar